Jumat, 13 September 2013

P U I S I

K A U

Kau bagaikan mentari di pagi hari
Yang menerangi kehidupanku
Memberi semangat di setiap langkahku
Memberi keceriaan di dalam hariku

Kau bagaikan pelangi
Yang selalu mewarnai hariku
Membuatku terpesona akan keindahanmu
Seakan tak ingin berpaling darimu

Kau bagaikan hujan
selalu kunanti di setiap waktu
Ingin selalu bahagia bersamamu

Tetaplah bersamaku
Tetaplah mengisi hari - hariku
Tetaplah warnai hari - hariku
Karena sesungguhnya aku tak bisa jauh darimu




Untukmu yang berulang tahun hari ini,
Selamat ulang tahun, semoga apa yang kamu inginkan terkabul
:)

12-07

Sabtu, 02 Maret 2013

Heidi Hanskin, Gadis 4 Tahun IQ-nya Hampir Setara Albert Einstein!

What do you say for this news??

WHINCHESTER, HAMPSHIRE, RIMANEWS --- Anak kecil ini sungguh luar biasa.Bayangkan, pada usia dua tahun, dia bisa menghitung sampai 40, menggambar orang, membaca puisi, dan membaca buku layaknya anak usia tujuh tahun. 

Sekarang, di usianya yang menginjak empat tahun, intelligence quotient (IQ) yang dimilikinya mencapai 159. Skor itu jauh di atas rata-rata IQ orang dewasa 100,bahkan yang termasuk “berbakat” sekalipun, 130. Pemilik kecerdasan luar biasa itu adalah anak perempuan kecil berambut pirang bernama Heidi Hankins. Dia pantas berbangga lantaran IQ yang dimilikinya hanya berbeda satu poin di bawah ilmuwan besar dunia,Stephen Hawking dan Albert Einstein.Balita yang berasal dari Winchester, Hampshire,Inggris itu juga telah menjadi salah satu anggota termuda jaringan Mensa.



Mensa merupakan kelompok elite terbesar yang terdiri atas orang-orang dengan IQ tinggi. Ini merupakan kelompok organisasi nonprofit yang keanggotaannya terbuka untuk siapa saja asalkan memenuhi standar IQ yang ditentukan.Mensa memiliki payung organisasi bernama Mensa International yang terdaftar secara resmi di Caythorpe, Lincolnshire, Inggris. Bakat kepintaran Heidi memang tak muncul begitu saja.

Saat berusia 14 bulan,ketika sebagian besar anak baru bisa menandai halaman atau menggambar orang-orangan berbentuk kentang,dia sudah bisa menggambar putri dan hewan. Ketika usianya menginjak 18 bulan,kedua orang tuanya menemukan Heidi sedang menggunakan komputer untuk belajar membaca.

“Bahkan,jika kita mencoba dan menyuruh dia duduk dan melakukan sesuatu, dia akan mengatakan tidak dan pergi untuk melakukan hal lain,”ujar orang tua Heidi,Matthew Hankins,seperti dikutip Dailymail kemarin.“Dalam berbagai cara,dia seperti anak muda khas yang senang bermain dengan anak lain,” tambahnya.

Heidi memang berbeda dan istimewa.Dibesarkan dalam keluarga akademisi dan seniman, yakni sang ayah Matthew Hankins,47,dosen Universitas Southampton,dan Sophy,43,seorang seniman, Heidi diyakini memiliki potensi yang besar. Dia mengambil tes IQ setelah staf di tempatnya belajar terus berjuang untuk menemukan tugas yang paling sulit untuk Heidi.Dia pun mengikuti tes IQ Wechsler yang menggunakan teka-teki untuk mengukur potensi intelektual anak.

“Kami selalu berpikir Heidi sangat pintar karena dia sudah bisa membaca sejak dini.Saya ingin tahu tentang IQ-nya dan hasilnya di luar dugaan,”terang Matthew. “Saya menyuruh dia menyelesaikan satu set bukubuku lengkap Oxford Reading Tree saat berusia dua tahun dan dia membaca seluruh rangkaian 30 halaman dalam satu jam.Itu yang sulit Anda harapkan dari anak tujuh tahun sekalipun,”ujar Matthew.

Potensi Heidi juga bukan hanya di akademik.Dari segi fisik,dia memang terlihat lebih tinggi dibandingkan teman-teman sekelasnya. Tingginya lebih dari 90 cm atau sama dengan tinggi ratarata anak yang berusia enam tahun.“Heidi telah benarbenar berkembang lebih cepat daripada anak-anak lain, secara akademis,artistik,dan fisik,”ungkapnya. Keluarga Hankins membantah bahwa mereka dituding menekan Heidi sehingga bisa sangat pintar seperti itu.

“Kami tidak menekan Heidi sama sekali. Dia telah mengambil semuanya sendiri dan mengajarkan ke dirinya sendiri.” “Dia tidak dewasa sebelum waktunya,dia hanya seorang gadis kecil yang suka Barbie dan Lego,tetapi kemudian Anda akan menemukan dia sedang duduk di bawah dan membaca buku,”tambahnya. Matthew menegaskan,saat ini terlalu dini untuk mengatakan kepada putrinya ke mana kecerdasan akan membawanya.

“Tapi saya pikir dia akan mewariskan keterampilan artistik milik ibunya.Kami sangat bangga padanya,”ungkapnya. Mereka pun berharap putri mereka dapat melewati tahun ajaran pada September mendatang.Sang kakak,Isaac, 9,juga dikenal karena menjadi anggota paduan suara di Winchester Cathedral. Kepala Eksekutif British Mensa John Stevenage mengungkapkan, kedua orang tua Heidi memang telah mengidentifikasi bahwa putri mereka memiliki potensi yang besar.

“Kami harap mereka senang dan bahagia telah memilih untuk bergabung dengan jaringan Mensa demi memberikan dukungan bagi Heidi,”terang Stevenage seperti dikutip newspano.com. Mensa mengatakan IQ Heidi tidak mungkin berubah meskipun dia bertambah dewasa.

 

source : http://ber-guru.blogspot.com/2012/04/heidi-hanskin-gadis-4-tahun-iq-nya.html

Sabtu, 09 Februari 2013

Just submitted my photo for 1D3D movie.. Can't wait that movie.. I hope my photo will be in that poster..

(ˇʃƪˇ)  



Kamis, 07 Februari 2013

SKETSA BATIK :)

Beberapa hari yang lalu guruku memberikan tugas. Tugasnya adalah membuat batik. Hal pertama yang aku lakuin adalah membuat sketsa untuk batikku nanti. Dan setelah itu melukisnya. Dan inilah hasil dari lukisan untuk batikku. :)



Kamis, 24 Januari 2013

AUTOBIOGRAFI



Di Situbondo tepatnya di rumah sakit Elizabeth, pada tanggal 29 Oktober 1995 pukul 18.00 WIB saya terlahir di dunia ini. Meggiars Yokta Pranayoga itulah nama yang diberikan oleh kedua orang tua saya, setelah beberapa hari Allah SWT mempercayai beliau untuk merawat, dan mendidik saya. Meggi adalah singkatan dari Minggu legi, yaitu hari dimana saya dilahirkan, ars Berasal dari nama Ibu saya, yaitu Eny Dwi Juliarsi, Yokta adalah sebuah singkatan juga, yaitu Yogyakarta dan Oktober. Nama Yogyakarta diberikan kepada saya karena pada saat Ibu saya mengandung saya, ayah saya sedang belajar di LPP Yogyakarta. Sedangkan Oktober adalah bulan lahir saya, dan Pranayoga diambil dari nama belakang ayah saya.

Saat ini saya tinggal di jalan Pancur RT01 RW16, Prajekan Kidul Bondowoso, Jawa Timur. Saya tinggal bersama kedua orang tua saya. Ayah saya bernama Anugraha Pranayoga beliau adalah seorang karyawan swasta di Pabrik Gula Prajekan. Ibu saya bernama Eny Dwi Juliarsi seorang guru TK di TK Negeri Pembina Prajekan. Saya adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Kakak Saya bernama Syah Dears Kinanthi Pranayoga, pada tanggal 18 April 2013, kakak saya berumur 19 tahun. Sejak SMA hingga kuliah, kakak saya tidak tinggal bersama saya dan kedua orang tua karena ia tinggal di asrama. Ia bersekolah di SMA Taruna Nusantara dan saat ini ia menjalani pendidikan kuliahnya di Sekolah Tinggi Energi Mineral (STEM). Kakak saya pulang kerumah hanya pada saat ada libur panjang sekolahnya.

Saya menempuh pendidikan SD, SMP, dan SMA. Pada saat Sekolah Dasar (SD), saya bersekolah di SD Negeri Prajekan Kidul 2. Saya menempuh pendidikan Sekolah Dasar selama 6 tahun, dari tahun 2002 - 2008. Selama saya di SD saya mengikuti beberapa perlombaan. Perlombaan pertama yang saya ikuti di SD adalah lomba kaligrafi. Saya mewakili sekolah saya untuk lomba kaligrafi di tingkat kecamatan dalam rangka maulid Nabi dan Alhamdulillah saya mendapatkan juara 1. Kemudian saya juga mengikuti lomba paduan suara. Saat itu lomba paduan suara diadakan di Madiun, saat itu saya duduk dibangku kelas 3. Bersama dengan teman – teman, saya berusaha dengan keras berlatih paduan suara. Pada saat pengumuman hasil lomba, ternyata sekolah saya tidak mendapatkan juara. Kekalahan pada saat di Madiun tersebut tidak membuat kami gentar. Kami tetap berusaha untuk menjadi yang terbaik. Kami terus berlatih dan terbukti pada saat saya kelas 5, sekolah saya mendapatkan juara pertama dalam perlombaan paduan suara tingkat kabupaten yang diadakan di Dinas Pendidikan Bondowoso. Kemudian, karena sekolah saya mendapat juara pertama, kami mewakili kabupaten Bondowoso mengikuti lomba paduan suara di tingkat provinsi yang diadakan di Sukolilo, Surabaya. Akan tetapi, sekolah saya tidak mendapatkan juara, kami pulang dengan tangan kosong. Tapi, kami tidak kecewa kami berbesar hati atas kekalahan tersebut. Selain mengikuti lomba paduan suara, saya mengikuti lomba olimpiade matematika di Universitas Jember. Dalam olimpiade tersebut, saya mengalami kekalahan. Seperti sebelumnya, saya tidak merasa kecewa dengan kekalahan saya akan tetap terus berusaha. J Selama menjalani pendidikan Sekolah Dasar, Alhamdulillah dari kelas 1 sampai denagn kelas 5 saya selalu peringkat 1. Kelas 6 peringkat saya mulai turun, yaitu peringkat kedua. Saat perpisahan sekolah guru saya mengumumkan bahwa saya mendapat peringkat pertama dalam UASBN untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan nilai, saya sangat senang ketika itu.

Setelah tamat Sekolah Dasar, saya melanjutkan pendidikan saya kejenjang yang lebih tinggi yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 2008 - 2011. Alhamdulillah, saya masuk di sekolah favorit yang ada di Bondowoso yaitu SMP Negeri 1 Bondowoso. Saat SMP, saya sering mengikuti perlombaan olimpiade mata pelajaran. Tapi, saya tidak pernah mendapatkan juara. Mungkin ini sudah menjadi prinsip saya, yaitu jangan pernah menyerah, berusaha dan teruslah berusaha. Semua akan indah pada waktunya. Jadi, walaupun saya tidak pernah mendapatkan juara dalam olimpiade saya tidak akan kecewa mungkin hanya sedikit kecewa itu ada. Saya akan selalu ikut olimpiade – olimpiade yang ada, selama saya masih mampu untuk mengikutinya. Saya akan berusaha dan berdoa agar saya mendapat juara dalam olimpiade – olimpiade yang saya ikuti. Selain lomba mata pelajaran, saat kelas 8 saya mengikuti lomba membuat artikel melalui blog dengan bertemakan pendidikan yang diadakan oleh “ESPARA EDUCATION FAIR 2011” dan Alhamdulillah saya mendapatkan juara 2. Setelah saya melihat juara – juara yang saya pernah dapatkan dari SD sampai SMP entah mengapa semuanya adalah juara non akademis. Untuk peringkat di SMP, saya mengalami naik turun peringkat kadang berada di peringkat atas dan kadang ada di peringkat bawah. Akan tetapi, saya masih bersyukur karena peringkat saya masih 10 besar.

Pada tahun 2008, saya lulus dari Sekolah Menengah Pertama dengan nilai UN yang lumayan. Kemudian saya mendaftar di suatu sekolah yaitu SMA Negeri 1 Situbondo dan setelah mengikuti serangkaian tes yang ada, akhirnya saya lolos dan menjalani pendidikan sebagai pelajar di SMA Negeri 1 Situbondo. Saya bersyukur, karena lagi – lagi saya bersekolah di sekolah favorit yang ada di kota Situbondo. Sekarang saya kelas XI dengan jurusan IPA tepatnya di XI IPA 7. Di SMA ini saya masih sering mengikuti lomba – lomba olimpiade mata pelajaran dan seperti biiasanya saya belum mendapatkan juara satupun. Sebentar lagi pada bulan Februari, saya akan mengikuti lomba robotika di Surabaya dan mudah – mudahan saya mendapatkan juara. Aminnnn…. J

Hobi saya adalah menggambar dan menyanyi. Saya suka dengan seni terutama menggambar dan menyani, seni (menggambar dan menyanyi) itu indah, baik dipandang maupun didengar. Kita dapat mengungkapkan perasaan kita melalui seni. Hidup kita menjadi lebih indah, berwarna dan kita tidak merasa sepi. Kita dapat ditemani oleh irama – irama yang indah dan merdu. Kita juga dapat ditemani dengan pemandangan yang indah dan hati kita terasa nyaman dengan pemandangan tersebut. Bagi saya seni adalah bagian dari hidup saya. Untuk musik saya menyukai musik dari One Direction, mereka memiliki suara dan musik yang bagus. Akan tetapi, hal yang paling tidak boleh ditiru dalam diri saya adalah dalam mengekspresikan seni tersebut. Saya tidak bisa mengekspresikan seni saya di muka umum karena saya malu untuk melakukan hal tersebut. Saya hanya mengekspresikannya secara diam-diam atau sembunyi – sembunyi. Sehingga saya kurang berkembang di depan umum.

Saat SD saya bercita – cita sebagai seorang guru TK, kemudian saya bercita – cita sebagai seorang pramugari.  SMP di kelas 2 sampai dengan 3 saya bercita – cita sebagai seorang dokter. Dan saat ini saya bercita-cita sebagai seorang polisi wanita. Saya ingin menjadi polisi wanita karena saya melihat polisi wanita yang ada terlihat gagah dan luar biasa. Saya ingin seperti mereka, menangkap penjahat dengan gagahnya. Selain polisi saya juga bercita – cita menjadi pilot. Saya ingin menjadi pilot karena saya terinspirasi dengan pilot wanita pertama yang ada di Indonesia. Jadi karena beliau saya jadi bercita – cita menjadi pilot. Dua pekerjaan inilah yang akan saya raih dimasa depan. Sekarang saya sedang berusaha untuk menggapai cita – cita itu.  Dan mudah – mudahan cita – cita saya tercapai. Aminnn.. 

Demikianlah autobiografi saya Meggiars Yokta Pranayoga. Semoga autobiografi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.